Pages

Jumat, 06 Maret 2015

Alasan Memilih Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak

Sebelum saya menceritakan alasan saya memilih jurusan RPL, saya akan menjelaskan definisi dari Perangkat Lunak dan Rekayasa Perangkat Lunak itu sendiri. Pengertian tersebut saya ambil dari buku “Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek”. (Buku yang saya beli waktu masih SMP dan saya baru mengetahui ternyata itu buku untuk mahasiswa -_-).
Perangkat Lunak (Software) adalah program komputer yang terasosiasi dengan dokumentasi perangkat seperti dokumentasi kebutuhan, model desain, dan cara penggunaan (user manual). Sebuah program komputer tanpa terasosiasi dengan dokumentasinya maka belum dapat disebut perangkat lunak (software).
Sementara Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) merupakan pembangunan dengan menggunakan prinsip atau konsep rekayasa dengan tujuan menghasilkan perangkat lunak yang bernilai ekonomi yang dipercaya dan bekerja secara efisien menggunakan mesin.
Bahasanya terlalu berat? Jelas lah kan itu saya ambil dari buku yang ditujukan untuk mahasiswa.
Jurusan RPL di SMK memfokuskan siswanya untuk menjadi seorang Programmer, Software Engineer, atau Web Designer. Tentu saja jika masuk jurusan RPL, bahasa pemrograman seperti Pascal, C++, HTML, CSS, Javascript, PHP, Visual Basic dan lain-lain akan menjadi makanan sehari-hari bagi kita. Sehingga kemampuan logika kita juga diperlukan untuk masuk ke jurusan ini.



Nah berbicara masalah logika, saya akan langsung menjelaskan beberapa alasan saya memilih jurusan yang super rumit namun mengasyikan ini:
Pertama, sejak SD saya selalu penasaran bagaimana cara membuat software atau game yang ada pada komputer kakak saya. Selain itu ada alasan yang sedikit tidak logis yaitu saya ingin tahu cara membuat digimon (anime favorit saya) yang konon terbuat dari susunan data digital (chunibyou detected).
Dan saat perpustakaan SMP saya mendapat banyak sumbangan buku, termasuk buku tentang Visual Basic. Sejak adanya buku itu setiap jam istirahat saya selalu pergi ke perpustakaan (walaupun tidak punya laptop dan tidak bisa mencobanya). Seketika saya jatuh cinta pada Visual Basic sejak kelas VIII (jones detected).
Kedua, berdasarkan seminar psikologis (atau apalah itu namanya) yang dilaksanakan di SMP. Dalam seminar tersebut dijelaskan tentang 9 kecerdasan yang ada pada manusia. Kemudian seluruh siswa diberi selembar kertas yang didalamnya berisi tes kecerdasan mana yang paling dominan pada diri siswa. Masalahnya saat ditanya tentang siapa yang dominan dalam kecerdasan Logical-Mathematical (LM), dari sekitar 70 siswa SMPK Baithani Tutur (yah SMP saya termasuk kecil dan tidak populer) hanya ada satu siswa yang angkat tangan. Anak itu bernama Esa Dandy Afriansya dari kelas IX (itu saya).
Akhirnya saya penasaran dan saat pulang sekolah saya melakukan browsing tentang Logical-Mathematical Quotient. Dan saya pun membaca pekerjaan apa saja yang dapat diambil oleh pemilik kecerdasan itu. Akhirnya saya terfokus pada dua pekerjaan yaitu DETEKTIF dan PROGRAMMER. Kemudian saya pun menghubungkannya dengan hobi saya menonton anime. Dua anime yang paling saya sukai adalah Digimon Adventure dan Detektif Conan (pada waktu itu saya masih kelas IX jadi belum punya teman untuk sharing tentang anime lain).
Di Digimon Adventure, tokoh favorit saya adalah Izumi Koushirou. Anak yang selalu membawa laptopnya kemanapun ia pergi. Dan pada epilog Digimon Adventure 02 ia diceritakan menjadi seorang programmer. Akhirnya saya bertanya kepada guru TIK di SMAK Baithani Tutur (sekolah yang satu lahan dengan SMP saya) yang kebetulan adiknya bersekolah di SMKN 1 Purwosari.
“pak, kalau mau belajar Visual Basic masuk SMK jurusan apa ya?” dan tentunya langsung dijawab jurusan RPL. Dan akhirnya saya browsing lagi tentang sekolah di Pasuruan & Malang. Dan akhirnya saya menemukan 2 sekolah lain selain SMKN 1 Purwosari (yang menjadi saran guru saya) yaitu SMKN 8 Malang dan SMK PGRI Singosari. Tentunya saya memilih yang dekat dulu, yaitu SMKN 1 Purwosari.
Pada saat pendaftaran, calon peserta didik baru diberi 3 pilihan. Tentunya pilihan pertama saya adalah RPL. Sementara kakak saya menyarankan memilih pilihan kedua yaitu MM. Pilihan ketiga tidak saya pilih karena diharuskan pertanian.
Sebenarnya saya juga tidak mau memilih pilihan kedua, karena apabila tidak diterima masuk RPL di SMKN 1 Purwosari saya akan langsung mendaftar di SMK PGRI Singosari (karena tujuan saya hanya RPL, RPL dan RPL).
Dan syukurlah pada saat pengumuman saya diterima di kelas X-RPL dan masuk urutan ke-5 dari 40 siswa yang diterima (saat tes hanya ada 49 siswa yang mendaftar di RPL). Dari 49 siswa yang mendaftar, 39 diterima melalui pilihan pertama dan 1 siswa diterima melalui jalan yang berliku-liku (sudahlah tidak perlu dibahas, ceritanya terlalu rumit.
Dari 10 orang yang tidak diterima di RPL, ternyata ada satu orang yang memiliki prinsip sama dengan saya. Dia tidak diterima di SMKN 1 Purwosari namun sekarang mengambil jurusan RPL di SMK PGRI Singosari yang menjadi target pelarian saya jika tidak diterima. Dia adalah Dika Suryana Putra yang satu SMP dengan teman saya di RPL.

Nah tadi adalah catatan panjang saya mulai dari apa itu RPL, alasan saya memilih RPL hingga proses masuknya saya di RPL SMKN 1 Purwosari. Jika kalian adalah siswa kelas IX dan sedang bingung mau melanjutkan ke jurusan apa, maka kalian sebaiknya mempertimbangkan berdasarkan bakat dan minat kalian. Apalagi jika ingin memilih jurusan RPL, karena berdasarkan survey saya hanya sekitar 25% teman saya yang benar-benar berminat dan layak masuk RPL. Dan sisanya seringkali kesulitan bahkan dalam mempelajari dan menerapkan dasar-dasar pemrograman masih ada kesalahan.

4 komentar: