Untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 25 April,Ekstrakurikuler Teater “KABAYAN” (Kreasi Budaya & Kesenian) mengadakan sebuah pergelaran bertajuk “Taman Langit” pada hari Sabtu tanggal 2 Mei 2015 (pukul 13.30 s.d. 15.45) bertempat di Aula SMKN 1 Purwosari. Pergelaran ini menjadi penampilan pertama Teater KABAYAN setelah menjadi ekstrakurikuler resmi (sebelumnya bisa dilihat disini).
Harga Tiket Masuk untuk pergelaran ini adalah Rp.3000. Sementara menurut keterangan dari Dani Eka Mahendra (X-TKJ1) selaku Ketua baru Teater KABAYAN, jumlah penontonnya adalah 300 orang. Diantara mereka juga hadir undangan dari PT. Indolakto selaku sponsor, anggota UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Blero Universitas Negeri Malang (UM). Selain itu ternyata ada dua orang siswa SMKN 1 Bangil yang menonton pergelaran ini setelah mendapat informasi dari seorang anggota OSIS.
Teater Taman Langit menampilkan dua pertunjukkan. Yang pertama adalah Drama berjudul “Bidadari Serayu”. Kemudian disusul dengan pertunjukan Operet berjudul “Ekspresiku”.
Pertunjukan Drama berjudul “Bidadari Serayu” menceritakan tentang bidadari yang mendiami Sungai Serayu. Salah seorang bidadari menyukai anak kyai sehingga sang kyai memutuskan untuk menghasut para warga dengan cara menfitnah para bidadari. Para warga pun percaya dan mereka berinisiatif untuk mengusir para bidadari dengan cara mengotori Sungai Serayu agar mereka tidak mandi di sungai itu lagi. Disinilah mereka menyampaikan pesan moral berkaitan dengan peringatan Hari Bumi dimana manusia tidak seharusnya mengotori sungai.
Sementara itu Operet berjudul “Ekspresiku” bercerita tentang sebuah negeri dibawah pimpinan para dewan langit yang menginginkan kehidupan berbeda dan penuh ekspresi. Namun suatu ketika, seseorang berusaha mencuri ekspresi dari para dewan langit sehingga negeri tersebut menjadi kacau. Para dewan langit yang tanpa ekspresi menghukum warga-warganya yang mencoba mengekspresikan diri. Yang unik dari pertunjukan ini adalah ditengah-tengah cerita, para pemain dari drama Bidadari Serayu hadir untuk memicu tawa dari para penonton dengan goyangan dan tarian lucu mereka sebelum akhirnya para pemain operet mengusir mereka keluar dari cerita.
Penamaan “Taman Langit” sendiri, menurut Bu Rhesi, cenderung ke konsep dari cerita Operet tentang dewan-dewan langit.
Wah ternyata walaupun masih baru Teater KABAYAN (yang sebelumnya bernama Komunitas Teater SMKNUSA) bisa mengangkat nama baik SMKN 1 Purwosari. Semoga kedepannya Teater KABAYAN bisa membuat pergelaran yang lebih baik dari sekarang. Teater KABAYAN… Mantab Euiy!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar